DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik,
yang mencakup semua bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi
mengenai administrasi. Sekalipun demikian, ada tiga unsur pokok dari
administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu
kegiatan merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari definisi administrasi
yang ada, kita dapat mengelompokkan administrasi dalam pengertian proses, tata
usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu, administrasi
mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi
negara.Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara
umum dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat
administrasi negara hanya dalam lingkungan lembaga eksekutif saja. Dan kedua,
definisi yang melihat cakupan administrasi negara meliputi semua cabang
pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik.Terdapat hubungan
interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan sosialnya. Di antara
berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling
banyak mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.Sejarah
Pertumbuhan Administrasi NegaraDari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa
terdapat tali sejarah yang merakit perkembangan administrasi negara. Apa yang
dicapai dan diberikan oleh administrasi negara sekarang, tidak lepas dari
upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah dilakukan oleh para peletak dasar
dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi modern penuh dengan usaha
untuk lebih menekan jabatan publik agar mempersembahkan segala kegiatannya
untuk mewujudkan kemak-muran dan melayani kepentingan umum. Karena itu,
administrasi negara tidak dipandang sebagai administrasi “of the public”,
tetapi sebaliknya adalah administrasi “for the public”.Ide ini sebenarnya
bukanlah baru. Orientasi semacam ini telah dicanangkan dengan jelas dalam
ajaran Confusius dan dalam “Pidato Pemakaman” Pericles, bahkan dalam kehidupan
bangsa Mesir kuno. Bukti – bukti sejarah dengan jelas membuktikan upaya-upaya
yang sistematis, yang dikobarkan oleh tokoh-tokoh seperti Cicero dan
Casiodorus. Selama abad ke-16 – 18 tonggak kemapanan admi-nistrasi negara
Jerman dan Austria telah dipancangkan oleh kaum Kameralis yang memandang
administrasi sebagai teknologi. Administrasi negara juga memperoleh perhatian
penting di Amerika, terutama setelah negara ini merdeka.Apa yang dikemukakan
oleh Cicero dalam De Officiis misalnya, dapat ditemukan dalam kode etik publik
dari kerajaan-kerajaan lama. Hal yang umum muncul di antara mereka adalah
adanya harapan agar administrasi negara melakukan kegiatan demi kepentingan
umum dan selalu mengembangkan kemakmuran rakyat. Dengan kata lain, administrasi
negara tidak seharusnya mengeruk kantong kantornya (korupsi) demi kepentingan
dirinya sendiri.Pendekatan Administrasi Negara ModernPerkembangan evolusioner
administrasi negara diuraikan melalui pendekatan tradisional, pendekatan
perilaku, pendekatan pembuatan keputusan (desisional) dan pendekatan ekologis.
Secara khusus, pendekatan tradisional mengungkapkan tentang pengaruh ilmu
politik, sebagai induk administrasi negara, pendekatan rasional dalam
administrasi dan pengaruh Gerakan Manajemen Ilmiah terhadap perkembangan
administrasi negara.Di antara empat pendekatan yang diajukan, tidak ada satu
pun pendekatan yang lebih unggul daripada pendekatan-pendekatan yang lain,
karena setiap pendekatan berjaya pada sesuatu masa, di samping kesadaran bahwa
setiap pendekatan mempunyai kelebihan dan kekurangan.Karena administrasi
mengandung berbagai macam disiplin, sehingga cara pendekatan dan metodologi
dalam administrasi juga beraneka ragam, maka administrasi negara merupakan
bidang kajian yang dinamis. Selanjutnya sukar untuk secara khusus menerapkan
satu-satunya pendekatan terbaik terhadap aspek administrasi tertentu. Kiranya
lebih bermanfaat untuk mempergunakan keempat cara pendekatan tersebut sesuai
dengan aksentuasi dari sesuatu gejala yang diamati.Pengaruh politik terhadap
administrasi negara selalu besar, tidak peduli kapan pun masanya. Hal ini
disebabkan oleh adanya gejala di semua negara yang menunjukkan bahwa setiap
pemerintah disusun di atas tiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan
yudikatif). Hubungan terus menerus administrasi dengan politik mencerminkan
keberlanjutan hubungan antara lembaga eksekutif dengan lembaga legislatif,
sebagaimana dicerminkan dalam dua tahap pemerintahan, yakni tahap politik dan
tahap administrasi. Jika tahap pertama merupakan tahap perumusan kebijakan,
maka tahap kedua merupakan tahap implementasi kebijakan yang telah ditetapkan
dalam tahap pertama.
B. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah mendeskripsikan mengenai ilmu
administrasi tentang pembidangan ilmu administrasi.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk
mengetahui penjelasan mengenai pembidangan ilmu aadministrasi .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penggolongan Ilmu Administrasi
Memperhatikan pengertian administrasi pada bab di muka dapat
dilihat betapa luas ruang lingkup dari administrasi. Ini dapat dimaklumi karena
administrasi sebagai proses kerja sama manusia untuk mencapai Tujuan tertentu,
dapat diterapkan baik dalam kegiatan internasional, negara, pemerintah, maupun
oleh swasta. Sehingga pembagian administrasi dapat dilakukan berdasarkan
bidang-bidang dimana administrasi itu dilaksanakan dan dapat pula dilaksanakan
berdasarkan unsur-unsurnya.
Adapun pembagian administrasi dapat dikemukakan berdasarkan
pendapat para ahli sebagai berikut :
1. Y.
Wayong, dalam bukunya “Fungsi Administrasi Negara” membagi ilmu
Administrasi dalam ruang lingkup, yaitu :
a.
Ilmu Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara adalah keseluruhan
kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintahan dari suatu Negara
dalam usaha mencapai tujuan negara.
b.
Ilmu Administrasi Niaga
Ilmu Administrasi Niaga, adalah
keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang dan jasa sampai tibanya barang
atau jasa tersebut ditangan konsumen.
2.
Drs.Soekarno.K,
dalam bukunya “Dasar-Dasar Management” menegmukakan penggolongan administrasi
dengan memandang dari segi obyek administrasi, sehingga beliau membagi
Administrasi menjadi 3 golongan besar yaitu :
a.
Administrasi yang berobyek kenegaraan (Public Administration) dapat
dibagi :
1)
Administrasi Pemerintahan, terdiri dari :
ü
Administrasi sipil, ialah keseluruhan aktifitas yang dilakukan oleh
departemen-departemen, jawatan-jawatan sampai kepada aktifitas-aktifitas
camat-camat dan lurah-lurah.
ü
Administrasi Militer (Angkatan Bersenjata) yang terdiri dari Administrasi
Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Kepolisian.
2)
Administrasi Perusahaan ( Negara ).
Administrasi perusahaan adalah
seluruh aktifitas yang bergerak di bidang perusahan-perusahan yang pada
hakekatnya dapat di golongkan berdasarkan gerak usaha di bidang produksi,
distribusi, transport, perbankan dan asuransi.
b.
administrasi yang berobyek swasta / Niaga (Business Administratio) dapat
dibagi menjadi :
1)
Administrasi Perusahaan.
Administrasi Perusahaan adalah
aktifitas-aktifitas di bidang produksi, transport, asuransi, perbankan dan
sebagainya. Yang pada hakekatnya sama dengan ruang gerak Administrasi
Perusahaan Negara.
2)
Administrasi bukan perusahaan / Non Niaga, biasanya cenderung kearah usaha
social seperti : Administrasi Sekolah Swasta, Rumah Sakit, dan
sebagainya.
c.
Administrasi yang berobyek Internasional (International Administration).
Termasuk di dalamnya seluruh
aktifitas yang bergerak di bidang internasional seperti UNESCO, UNICEF, IMF,
ILO, dan sebagainya yang dilakukan PBB, juga Asia Games.
3.
SP. Siagian dalam bukunya “Filsafah Administrasi” membagi
ilmu administrasi dalam dua bagian besar :
a.
Administrasi Negara :
1)
Management.
2)
administrasi Kepegawaian.
3)
Administrasi Keuangan.
4)
Office Management.
5)
Leadership.
6)
Filsafat Administrasi, dsb.
b.
Administrasi Privat ( Administrasi Niaga ) yang meliputi :
1)
Management.
2)
Management Produksi.
3)
Industrial Relation.
4)
Business Education.
5)
Traffic Management, dsb.
Lebih lanjut SP. Siagia melihat
perkembangan administrasi yang sangat dinamis dan semakin pentingnya peranan
pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sehingga pemerintah pun
turut berkecimpung dalam kegiatan keniagaan. Hal ini terbukti dengan adanya “Public
Coorporation” yang meskipun dikuasai oleh negara, kegiatan-kegiatannya,
motif bekerja dan struktur organisasinya keseluruhannya bersifat keniagaan.
Sehingga timbul kegiatan yang bersifat “Public Business
Administration”.
4.
The Liang Gie
Beliau merinci Ilmu Administrasi
dari dua sudut yaitu :
a.
Perincian ilmu administrasi
berdasarkan unsur-unsurnya.
Berdasarkan
unsur-unsur administrasi, maka ilmu administrasi itu dibagi atas 8 cabang ilmu
pengetahuan yaitu :
1)
Ilmu Administrasi.
2)
Ilmu Management.
3)
Ilmu Komunikasi.
4)
Ilmu Administrasi Kepegawaian.
5)
Ilmu Administrasi Keuangan.
6)
Ilmu Administrasi Perbankan.
7)
Ilmu Tata Usaha.
8)
Ilmu Hubungan Masyarakat.
b.
Perincian ilmu administrasi menurut lingkungan, suasana dan tujuan.
Berdasarkan
linkungan suasana pelaksanaan dan tujuannya, Ilmu Administrasi di golongkan
dalam 3 kelompok yaitu :
1)
Ilmu Administrasi Negara yang di bagi menjadi:
a.
Administrasi Kepolisian.
b.
Administrasi Kemiliteran.
c.
Administrasi Pengadilan.
d.
Administrasi Kepenjaraan.
e.
Administrasi Kepajakan.
f.
Administrasi Pengajaran Rakyat.
g.
Administrasi Kesehatan Rakyat.
h.
Administrasi Rekreasi.
i.
Administrasi Internasional.
2)
Ilmu administrasi perusahaan, dalam cabang-cabang pengetahuan khusus diperinci
sebagai berikut :
a.
Administrasi Penjualan.
b.
Administrasi Periklanan.
c.
Administrasi Kepasaran.
d.
Administrasi Keproduksian.
e.
Administrasi Perbankan.
f.
Administrasi Perhotelan.
g.
Administrasi Pengangkutan.
3)
Ilmu Administrasi social, diperinci sebagai berikut :
a.
Administrasi Keagamaan.
b.
Administrasi Serikat Buruh.
c.
Administrasi Perkoperasian.
d.
Administrasi Perhimpunan.
e.
Administrasi Pekerjaan Sosial.
5.
Prayudi Atmosudirdjo, membagi Ilmu Administrasi
sebagai berikut :
a.
Ilmu Administrasi Public yang meliputi :
1)
Ilmu Administrasi (Public) International.
2)
Ilmu Administrasi (Public) Nasional, ini dibagi :
l
Ilmu Administrasi negara umum.
l
Ilmu Administrasi Daerah (Otonom).
l
Ilmu Administrasi Negara Khusus.
b.
Ilmu Administrasi Privat, yang meliputi :
1)
Ilmu Administrasi Niaga (Business Administration).
2)
Ilmu Administrasi Privat Non Niaga.
Lebih
lanjut beliau membagi Ilmu Administrasi dalam 7 cabang, yaitu :
§
Ilmu Administrasi Umum atau Ilmu Top Management.
§
Ilmu Organisasi.
§
Ilmu Management.
§
Ilmu Tata Usaha.
§
Ilmu Sejarah Administrasi.
§
Ilmu Ensiklopedi Administrasi.
§
Ilmu Filasafat Administrasi.
6.
Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada (BPA UGM) membagi
Ilmu Administrasi dalam 9 bagian yaitu :
a.
Pengantar Ilmu Administrasi (dan Efisiensi Kerja).
b.
Ilmu Organisasi.
c.
Ilmu Manajemen.
d.
Ilmu Komunikasi Administrasi.
e.
Ilmu Administrasi Kepegawaian.
f.
Ilmu Administrasi Keuangan.
g.
Ilmu Administrasi Perbekalan.
h.
Ilmu Administrasi Tata Usaha.
i.
Ilmu Hubungan Masyarakat.
B. Perangkat Administrasi
Perangkat adalah alat kelengkapan. Perangkat administrasi
adalah kelengkapan administrasi atau bagian yang berfungsi sebagai penunjang
terlaksananya kegiatan administrasi. Sudah diuraikan pada bab sebelumnya
bahwadi dalam administrasi selalu dijumpai tiga proses yaitu proses yang
bersifat pemikiran teknis operasional dan yang bersifat pembantuan. Untuk
terlaksananya proses-proses tersebut diperlukan perangkat administrasi yang
bertugas melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan kerja sama untuk mencapai
tujuan sasaran yang telah ditentukan.
Sehubungan dengan itu Makkasau (1982:130) menggolongkan
perangkat administrasi dalam tiga bagian yaitu:
1. Perangkat kendali administrasi, adalahl
alat/sarana yang mengendalikan kegiatan administrasi secara terarah dan terpadu
dalam rangka mencapai tujuan atau sasarnnya, meliputi perankat yang
bersifat landasan idiil seperti Pancasila bagi NKRI, perangkat yang bersifat
Konstitusional, yaitu UUD 1945 bagi KRI, dan anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga untuk organisasi biasa, perangkat yang bersifat operasional sebagai
penjabaran lebih lanjut dari kedua landasan idiil dan konstitisi atau hanya
berdasarkan kepada salah satunya, misalnya doktrin, petunjuk, program.
2. Perangkat operasional administrasi,
yaitu perangkat yang melaukaan kegiatan-kegiatan administrasi secara
operasional di lapangan yang terdiri atas manajemen, organisasi, kepemimpinan,
dan personal.
3. Perangkat pendukung administrasi,
meliputi perangkat kendali pendukung yang terdiri atas: prosedur pengadaan,
prosedur penggunaan, prosedur pemeliharaan, dan lain-lain. Perangkat
operasional pendukung, terdiri dari perencanaan pendukung, terdiri dai
perencanaan pendukung program pengadaanpenggunaan, metode dan teknik
penggunaan/pemeliharaan, dan lain-lain. Perankat sarana/prasarana pendukung
terdiri dari: peralata, biaya/anggaran, dan materi/logistik. Sebagai
visualisasi lihat gambar berikut:
C. Perbedaan Pokok antara Administrasi Negara dan Administrasi Niaga
Meskipun telah dikemukakan beraneka ragamnya pembagian
administrasi, namun demikian untuk mempermudah dalam perbandingan, pada
dasarnya hanya dua klasifikasi yang sering dilihat, yaitu Administrasi Negara
dan Administrasi Niaga.
Perbedaan-perbedaan pokok antara keduanya dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1.
Fakor Tujuan
a. Administrasi Negara bertujuan untuk
meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat dalam wilayah negara.
b. Administrasi Niaga bertujuan untuk
mengusahakan keabdian kelangsungan hidup organisasi yang dimungkinkan oleh
adanya ekumulasi modal.
2.
Faktor Motif
a. Administrasi Negara dalam proses
pelaksanaan kegiatannya bermotifkan pemberian service yang efisien, ekonomis,
dan seefektif mungkin kepada setiap warga negara yang harus dilayani.
b. Administrasi Niaga dalam operasi
bermotifkan keuntungan yang wajar atas modal yang telah ditanam.
3.
Sifat Pelayanan
a. Administrasi Negara berkewajiban
melayani semua warga negara dengan perlakuan yang sama.
b. Administrasi Niaga dalam memberikan
pelayanan sering membedakan sifat service yang diberikan karena motif untuk
mencari keuntungan itu.
4.
Wilayah Yurisdiksi.
a. Administrasi Negara mempunyai
wilayah kekuasaan yang sama luasnya dengan wilayah kekuasaan negara.
b. Administrasi Niaga tidak mempunyai
wilayah kekuasaan tetapi yang ada hanya wilayah operasional yang luasnya dapat
sama atau lebih kecil atau lebih luas dari wilayah kekuasaan negara.
5.
Kekuasaan
a.
Administrasi
Negara memperoleh kekuasaan dari rakyat melalui lembaga perwakilan.
b.
Administrasi
Niaga mempunyai kekuasaan tergantung pada besarnya modal yang dimiliki serta
kemampuan untuk memanfaatkan hasil-hasil kemajuan di bidang teknologi.
6.
Orientasi Politik
a. Administrasi Negara dan seluruh
aparat dan personalianya sebagai abdi dari rakyat berorientasi politik netral,
artinya ia tidak memihak, akan tetapi berdiri di atas semua golongan, aliran
dan lapisan yang berada di dalam masyarakat.
b. Administrasi Niaga, menjalankan
politik pilihannya secara memihak dan menganut suatu aliran yang dianggapnya
akan membantu usaha-usaha dalam mengadakan pengabdian kehidupan organisasi.
7.
Cara Bekerja
a. Administrasi Negara lebih lamban
dibandingkan dengan Administrasi Niaga, kelambanan ini adalah akibat dari approach
legalitas yang dipergunakan administrasi negara yang sifatnya lebih
menonjol dari administrasi niaga.
b. Administrasi Niaga
kegiatan-kegiatannya lebih sering didasarkan kepada approach programmatic
dari pada legalitas sebagai akibat dari pada kompetisi ini, maka sifat inovasi
merupakan cara terpenting untuk memenangkan persaingan, baik yang bersifat
domestik (dalam negeri, regional, maupun Internasional).
D. Perbedaan antara Administrasi yang Ilmiah dan Nonilmiah
Dalam pembahasan sebelumnya terlihat bahwa administrasi
dapat dianalisis dari dua segi. Segi pertama, ialah administrasi sebagai suatu
“seni” yang sebagai suatu fenomena sosial telah ada sejak timbulnya peradaban
manusia. Sebagai suatu fenomena sosial administrasi yang telah berkembang sejak
zaman purba hingga timbulnya “Gerakan Management Ilmiah” tidak didasarkan
kepada keilmuan (non Ilmiah).
Segi kedua, ialah Administrasi yang telah bersifat keilmuan
yang lahir pada tahun 1886 dan masih terus berlangsung hingga sekarang.
Karena Administrasi sekarang ini sudah merupakan sutu “Artistic
Science” dan “Scientific Art”, maka ada perbedaan-perbedaannya jika
dibandingkan dengan situasi dimana Administrasi itu hanya bersifat “seni”
semata, maka perbedaan-perbedaan itu antara lain sebagai berikut :
1.
Filsafat yang dianut
Administrasi yang ilmiah menganut filsafat yang “People
Centered”, yang berarti memandang dan memperlakukan manusai tidak hanya
sebagai alat pelaksana semata-mata, akan tetapi sebagai oknum yang
berkepribadian, bertujuan, bercita-cita dan mempunyai ratio. Administrasi non
ilmiah menganut filsafat yang “job centered” yang berarti bahwa dalam
usaha mencapai tujuan, yang penting adalah tugas-tugas yang harus dilaksanakan
agar selesai tepat waktunya.
2.
Approach yang dipergunakan
Administrasi yang ilmiah menggunakan “approach efisien dan
ekonomis”. Karena para pelaksananya semakin menyadari bahwa sumber-sumber yang
tersedia dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan semakin terbatas.
Approach Administrasi yang non ilmiah adalah “efektifitas” yang berarti bahwa
dalam proses Administrasi, tercapainya tujuanlah yang terpenting dan tidak
mempersoalkan mengenai pengorbanan tenaga, waktu, ruang dan uang yang
diberikan.
3.
Metode Kerja
Administrasi Ilmiah menggunakan metode kerja yang sistematis
dan prosedur kerja yang sederhana dan sesuai dengan kebutuhan. Administrasi
yang Non Ilmiah menggunakan metode kerja yang tidak sistematis dan cara kerja yang
sering didapatkan pada system coba-coba (Trial and Error) yang sering
mengakibatkan kesalahan, kekeliruan, salah perhitungan dan pemborosan.
4.
Cara Bekerja
Administrasi yang ilmiah bekerja dengan cara revolusioner
dengan cepat. Administrasi yang non ilmiah bekerja dengan cara-cara
tradisional, kurang daya cipta serta lamban.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa uraian mengenai pemahaman mengenai
pembidangan ilmu administrasi, kita dapat menyimpulkan bahwa hal tersebut sangatlah
perlu untuk kita ketahui agar kita dapat membedakan tujuan dan fungsinya
masing-masing sehingga tujuannya tercapai sesuai yang di tentukan.
B. Saran
Dari hasil pembahasa di atas, adapun saran dari penulis
untuk lebih memahami pembidangan ilmu administrasi, yaitu sesering mungkin
membaca artikel tentang administrasi agar pemahaman kita sebagai mahasiswa
lebih baik dan dapat mengetahui pembidangannya sesuai aturan-aturan dari
pembidangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonyim.
2011. Pengantar Ilmu Administrasi. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 07 Oktober 2011)
Anonyim.
2010. Bahan Makalah Administrasi Negara. (Online), (www.google.com, diakses tanggal 07 Oktober 2011)
Pangewa,
Maharuddin. 2008. Mengenal Substansi Ilmu Administrasi. Makassar: Badan
Penerbit Universitas Negeri Makassar
No comments:
Post a Comment