Thursday, October 16, 2014

Resimen mahasiswa






Resimen Mahasiswa (disingkat menwa) adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Markas komando Menwa bertempat diperguruan tinggi di kesatuan masing-masing yang anggotanya adalah mahasiswa atau mahasiswi yang berkedudukan di kampus tersebut. Menwa merupakan komponen cadangan pertahanan negara yang diberikan pelatihan dasar militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.

Anggota menwa (wira) di setiap perguruan tinggi atau kampus membentuk satuan-satuan yang merupakan salah satu bagian organisasi mahasiswa / mahasiswi di unit kegiatan mahasiswa (UKM). Menwa diberikan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dengan UKM lain dan berada langsung dibawah rektorat.












Lambang
Description: Berkas:Lambang 9 unsur menwa.jpg
Komponen lambang Garuda
Lambang Sembilan Unsur Resimen Mahasiswa Indonesia

    Bintang di kanan atas dihadapan burung garuda dengan sayap kanan 6 (enam) dan kiri 7 (tujuh), leher 59 dan ekor enam dengan warna kuning emas dan melirik ke sebelah kanan.
    Di tengah-tengah di depan burung garuda terdapat simbul silang senjata pena dalam genggaman burung garuda dengan warna putih.
    Pita yang melandasi dengan warna putih dengan tulisan di tengah warna merah “ Widya Castrena Dharma Siddha”.
    Perisai yang menjadi alas warna hitam.








Makna

    Bintang di kanan berarti cita-cita yang luhur, baik dan benar.
    Bulu sayap berjumlah 13, ekor 6 dan leher 59 (13 Juni 1959 = tahun kelahiran resimen mahawarman).
    Perisai berarti sebagai komponen pertahanan Negara.





Komponen Lambang Sembilan Unsur

    Perisai Segilima menggambarkan keteguhan sikap
    Padi dan Kapas menggambarkan dasar bernegara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
    Bintang, Sayap Burung, Jangkar dan Lambang Polri menandakan bahwa Resimen Mahasiswa berada di bawah naungan ketiga unsur angkatan dan Polri
    Pena dan Senjata melambangkan pengabdiannya, wira melakukan keselarasan antara ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.
    Buku Tulis menyatakan bahwa tugas pokok setiap wira adalah mengembangkan ilmu pengetahuan, selain melaksanakan tugas-tugas kemenwaan.



Warna Kebanggaan

Resimen Mahasiswa Indonesia menggunakan baret ungu. Dalam aplikasinya di lingkungan Menwa, warna ini mempunyai arti :

    Mulia
    Berpengetahuan
    Terpelajar

Panca Dharma Satya

Panca Dharma Satya adalah janji Resimen Mahasiswa Indonesia :

 1.   Kami adalah mahasiswa warga Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
2.    Kami adalah mahasiswa yang sadar akan tanggung jawab serta kehormatan akan pembelaan negara dan tidak mengenal menyerah.
3.    Kami Putra Indonesia yang berjiwa ksatria dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
4.    Kami adalah mahasiswa yang menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan Bangsa dan Negara.
5.    Kami adalah mahasiswa yang memegang teguh disiplin lahir dan batin, percaya pada diri sendiri dan mengutamakan kepentingan Nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan.




Semboyan

Semboyan Resimen Mahasiswa Indonesia adalah "Widya Çastrena Dharma Siddha", berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan". Yang dimaksudkan oleh Ilmu Pengetahuan adalah segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa. Hal ini dipergunakan untuk menempuh jenjang karier, dengan tidak melupakan tujuan utama melakukan pengabdian pada masyarakat.
Sedangkan Ilmu Keprajuritan adalah yang bersangkutan dengan jiwa keperwiraan, keksatriaan serta kepemimpinan, bukan sekadar keahlian dalam bertempur atau pun yang sejenis.

Sejarah

Tanggal 13 Juni - 14 September 1959 diadakan wajib latih bagi para mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap mempertahankan NKRI bersama TNI guna mencegah semua ancaman dan siap melakukan pertempuran dengan menggunakan senjata. Mahasiswa-mahasiswa walawa (WAJIB LATIH) dididik di Kodam VI/ Siliwangi dan para walawa diberi hak mengenakan lambang Siliwangi. Walawa dipersiapkan sebagai perwira cadangan untuk mendukung TNI bila terjadi keaadaan genting pada NKRI.
Pada tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Komando Pimpinan Besar Revolusi Presiden RI Bung Karno mencetuskan Trikora. Seluruh rakyat menyambut komando ini dengan gegap gempita dengan semangat revolusi untuk merebut Irian Barat; termasuk juga mahasiswa wajib latih (Walawa).
Isi Trikora:

    Panjangkan Sangsaka Merah Putih di Irian Barat
    Gagalkan Negara Boneka Papua
    Adakan Mobilisasi Umum


Sejak Trikora bergema maka kewaspadaan nasional makin diperkuat, makin memuncak sehingga timbul rencana pendidikan perwira cadangan di Perguruan Tinggi.

Berdasarkan dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi, maka oleh pihak Universitas pada 20 Januari 1962 dibentuk suatu badan koordinasi yang diberi nama Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi (disingkat BPP) Resimen Mahasiswa DAM VI/ Siliwangi, beranggotakan :

    Prof. drg. R. G. Surya Sumantri ( Rektor Unpad) selaku Koordinator
    Dr. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku Wakil Koordinator I
    Drs. Kusdarminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
    Major. Moch. Sunarman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris.

Pada Februari 1962 diadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk Infantri dan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari yang dikenal dengan sebutan Latihan Pasopati. Pada 20 Mei 1962 anggota Resimen Mahasiswa Angkatan 1959 dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari Kodam VI/SLW.
Dalam rencana kerja empat tahunnya tercantumlah pembentukan kader inti dan ini sudah terlaksana sejak permulaan semester 2 tahun ajaran 1962-1963. termasuk pembentukan kader inti putri. Mahasiswa/i Jabar (Bandung khususnya) mengikuti Latihan di Bihbul, tempat penggodokan prajurit-prajurit TNI. (Sekarang Secaba Dam III/ Slw, Bihbul). Satuan-satuan inti dari Yon mahasiswa dari beberapa universitas dan akademi dikirim ke tempat ini di bawah asuhan pelatih-pelatih dari RINSIL. 12 Juni 1964 keluarlah Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal TNI yang mengesahkan Duaja Resimen Mahawarman. Penyerahan Duaja dilakukan oleh Menko sendiri. Garuda Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.





Nama Skomen (Menwa di Tingkat Provinsi) di Republik Indonesia

    Resimen Mahasiswa Darussalam (Men Mahadasa)Prov. Aceh
    Resimen Mahasiswa Sumatera Utara (Men Mahatara) Prov. Sumatera Utara
    Resimen Mahasiswa Pagaruyung (Men Maharuyung) Prov. Sumatera Barat
    Resimen Mahasiswa Indra Pahlawan Prov. Riau
    Resimen Mahasiswa Bahari (Men Mahabahari)Prov.Riau Kepulauan
    Resimen Mahasiswa Dwi Yudha (Men Mahadwiyudha)Prov.[Bengkulu]]
    Resimen Mahasiswa Sultan Taha Prov. Jambi
    Resimen Mahasiswa Sriwijya (Men Mahawijaya) Prov. Sumatera Selatan
    Resimen Mahasiswa Raden Intan (Men Maharatan) Prov. Lampung
    Resimen Mahasiswa Jayakarta (Men Jayakarta) DKI Jakarta
    Resimen Mahasiswa Mahawarman (Men Mahawarman) Prov. Jawa Barat
    Resimen Mahasiswa Banten (Men Mahabanten) Prov. Banten
    Resimen Mahasiswa Mahadipa (Men Mahadipa) Prov. Jawa Tengah
    Resimen Mahasiswa Yogyakarta (Men Mahakarta) Daerah Istimewa Yogyakarta
    Resimen Mahasiswa Mahasurya (Men Mahasurya)Prov. Jawa Timur
    Resimen Mahasiswa Ugracena (Men Ugracena) Prov. Bali
    Resimen Mahasiswa Tanjungpura (Men Mahapura) Prov. Kaliomantan Barat
    Resimen Mahasiswa Palangkaraya (Men Maharaya) Prov. Kalimantan Tengah
    Resimen Mahasiswa Suryanata (Men Mahanata) Prov. Kalimantan Selatan
    Resimen Mahasiswa Mulawarman (Men Mulawarman) Prov. Kalimanan Timur
    Resimen Mahasiswa Sam Ratulangi (Men Mahasamra) Prov. Sulawesi Utara dan Prov.Gorontalo
    Resimen Mahasiswa Pawana Çakti (Men Mahapati) Prov. Sulawesi Tengah
    Resimen Mahasiswa Wolter Monginsidi (Men Wolter Monginsidi) Prov. Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat
    Resimen Mahasiswa Halu Oleo (Men Mahaleo)Prov. Sulawesi Tenggara
    Resimen Mahasiswa Maluku (Men Mahamaku)Prov.Maluku dan Maluku Utara
    Resimen Mahasiswa Cendrawasih (Men MahaCandra)Prov. Papua
    Resimen Mahasiswa Wira Dharma (Men MahaDharma, eks Prov. Timor Timur, sampai 10 Oktober 2004 belum dibubarkan)
    Resimen Mahasiswa Nusa Cendana (Men Mahadana) Prov. Nusa Tenggara Timur
    Resimen Mahasiswa Rinjani (Men Mahajani) Prov. Nusa Tenggara Barat
    Resimen Mahasiswa Rimba Raya Prov. Gorontalo













No comments:

Post a Comment

buku bimbingan

                                                                                                                                            ...

082126189815

Name

Email *

Message *