Monday, October 24, 2016

PERANAN DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA PACU JALUR MENJADI EVENT WISATA INTERNASIONAL



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Laporan Akhir
Pada era globalisasi saat ini, dituntut untuk dapat mengembangkan potensi-potensi yang terdapat pada suatu daerah. Dari pengembangan tersebut dapat diambil dari beberapa urusan pemerintah, salah satunya adalah urusan pariwisata (urusan pilihan). Sektor pariwisata dapat dikembangkan menjadi salah satu faktor pendorong utama perekonomian disuatu daerah dan dapat menjadi salah satu industri yang mengglobal pada abad ke-21 dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada suatu daerah. Terbuktinya peranan pariwisata yakni telah memberikan devisa yang cukup besar diberbagai Negara dalam segi pembangunan.
Dalam Undang-Undang 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan landasan yuridis bagi pengembangan Otonomi Daerah di Indonesia. Dalam penyelenggaraan dan mengatur pembangunan dan pemerintahan, secara jelas mengisyaratkan kepada pemerintah daerah untuk lebih mandiri dalam melaksanakan dan sekaligus mensukseskan program yang telah direncanakan dan dicanangkan dalam memajukan dan membangun daerahnya sendiri.
Tujuan program pelestarian dan pengembangan kebudayaan adalah  untuk menanamkan nilai-nilai budaya bangsa dalam rangka  menumbuhkan pemahaman dan penghargaan masyarakat  kepada warisan budaya bangsa, keragaman budaya dan tradisi, meningkatkan kualitas berbudaya masyarakat, menumbuhkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya dan memperkokoh ketahanan budaya.
Tujuan program pengembangan pariwisata adalah mengembangkan dan memperluas diversifikasi produk dan kualitas pariwisata nasional yang berbasis kepada pemberdayaan masyarakat, kesenian dan kebudayaan serta sumber daya (pesona) alam lokal dengan mempertahankan kelestarian seni dan budaya tradisional serta kelestarian lingkungan hidup setempat. Dan mengembangkan serta memperluas pasar pariwisata terutama pasar luar negeri (internasional).
Terkait dengan hal tersebut, diharapkan seluruh pihak berpartisipasi dan dapat mengajak berbagai kekuatan masyarakat untuk berkarya dan mempunyai minat disektor kebudayaan dan pariwisata guna bersama-sama membangun ketahanan kebudayaan nasional dan mendukung ekonomi yang berkerakyatan dalam upaya membangun kebudayaan dan pariwisata Indonesia.
Pembangunan kebudayaan dan pariwisata tidak dapat dilepaskan dari situasi, perubahan dan dinamika yang terjadi di tingkat nasional, regional maupun internasional yang satu sama lain saling berpengaruh dan terpengaruh. Pembangunan dan pengembangan pariwisata melibatkan banyak sektor, sehingga dapat dikatakan bahwa pariwisata merupakan bidang yang multi sektoral. Untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan usaha pariwisata yang cukup beragam, baik kebutuhan langsung maupun yang tidak langsung, melibatkan hampir semua sektor pembangunan. Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan dan pengembangan pariwisata banyak tergantung dari dukungan berbagai sektor.
Untuk dapat mencapai keberhasilan pembangunan pariwisata diperlukan program pendukung lintas sektoral yang merupakan program yang diharapkan dilakukan oleh berbagai instansi/lembaga lain yang akan ikut menentukan keberhasilan pembangunan kebudayaan dan pariwisata dengan mengidentifikasi berbagai kegiatan lintas sektoral, diharapkan pihak terkait dapat membantu dan mendukung sasaran pembangunan sektor kebudayaan dan pariwisata, baik ditingkat nasional maupun ditingkat regional.
Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah telah membuka lembaran baru bagi Pemerintahan Daerah, yang ditandai dengan telah diberikannya otonomi yang luas dengan kewenangan yang cukup luas yang di berikan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah otonom. Salah satu tugas penting yang akan diserahkan oleh pemerintah pusat kepada daerah adalah perencanaan dalam pengembangan pariwisata khususnya untuk masing – masing daerah di Indonesia. Pelimpahan wewenang ini akan menuntut peran aktif dan pro-aktif  daerah untuk mengembangkan berbagai peluang pariwisata diderahnya dan secara profesional merancang strategi – strategi pengembangan pariwisata didaerahnya masing – masing. Sehingga pada akhirnya akan terwujud tujuan yang di inginkan yaitu terwujud pariwisata yang maju, berkembang dan berkelanjutan.
Kabupaten Kuantan Singingi memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata baik itu potensi alam, budaya, sejarah, dan buatan. Salah satu obyek wisata budaya yang cukup digemari dan dikenal oleh masyarakat lokal maupun masyarakat luar daerah saat ini ialah Event Pariwisata Pacu Jalur. Sehingga apabila potensi yang cukup besar ini dapat dikelola dengan baik, maka juga dapat menarik  kunjungan para wisatawan. Banyaknya kunjungan wisatawan yang mendatangi obyek wisata memberikan pemasukan bagi PAD (pendapatan asli daerah) khususnya dibidang pariwisata.
Pacu jalur merupakan salah satu kebudayaan Rakyat Kuantan Singingi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Event Pacu jalur ini diselenggarakan setahun sekali dalam rangka merayakan HUT Kemerdekan RI. Terdapat jumlah wisatawan yang mengunjungi Wisata Pacu Jalur di daerah Kabupaten Kuantan Singingi dari tahun 2008 – 2012, seperti yang terlihat pada Tabel berikut ini:


Tabel 1.1
Jumlah wisatawan yang mengunjungi wisata pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2011 - 2015
No
Tahun
Jumlah wisatawan
Lokal
Nasional
Regional
Internasional
1
2011
200.000
3.000
500
50
2
2012
300.000
3.500
450
53
3
2013
300.050
3.500
370
73
4
2014
300.050
4.000
490
95
5
2015
300.500
4.000
500
100
Sumber :     Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan yang mengunjungi Event Pacu Jalur tidak stabil yang ditandai dengan naik turunnya jumlah wisatawan yang datang pada setiap tahunnya.  Walaupun dapat terlihat dari data tersebut bahwa kunjungan wisatawan lokal, nasional dan regional cenderung meningkat, namun tidak menutup kemungkinan jumlah wisatawan mengalami penurunan. Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi harus lebih aktif lagi dalam melakukan pengelolaan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi Khususnya pada Event Wisata Pacu Jalur. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang professional dalam melakukan pengelolaan pengembanagn wisata tersebut. Kenyataannya yang terjadi di Kabupaten Kuantan Singingi Sumber Daya Manusia yang ada masih belum professional dalam melakukan tugasnya melaksanakan pengembangan wisata Pacu Jalur tersebut.
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi memberikan wewenang kepada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, Dan Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi sebagaimana yang terdapat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi No. 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kuantan Singingi dimana Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun visi dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, Dan Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi adalah “Kabupaten Kuantan Singingi Negeri yang berbudaya, tujuan wisata serta pemuda dan olahraga yang handal dan berprestasi” selanjutnya misi dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi adalah :
1.    Meningkatkan sumberdaya manusia dibidang kepariwisataan pemuda dan olahraga yang mengelola potensi budaya, kesenian pemuda dan olahraga yang dapat menjadi obyek dan tujuan wisata domestik maupun manca Negara.
2.    Menggali, membangun, mengembangkan dan melestarikan potensi kepariwisataan Kabupatan Kuantan Singingi secara terencana dan berkesinambungan.
3.    Mempromosikan secara luas tentang kepariwisataan kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi ditingkat lokal, nasional, regional, dan internasional.

Event wisata pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau masih belum dapat menarik kunjungan para wisatawan dalam meningkatkan sumber pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini dikerenakan oleh beberapa faktor yang terkendala dan dihadapi oleh pemerintah daerah yang sebelumnya penulis amati. Pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang baik sehingga menyebabkan kurangnya wisatawan yang berkunjung, Promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi tentang event pariwisata pacu jalur yang belum optimal, serta kurangnya sosialisasi dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi terhadap masyarakat mengenai budaya dan tradisi, serta keindahan event pacu jalur yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luar daerah dan luar kota.
Berdasarkan fenomena yang telah penulis uraikan, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian :” PERANAN DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA PACU JALUR MENJADI EVENT WISATA INTERNASIONAL”.

No comments:

Post a Comment

buku bimbingan

                                                                                                                                            ...

082126189815

Name

Email *

Message *