BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Melihat dinamika kepemimpinan dalam dunia dewasa ini
telah banyak mencerminkan dan membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Konon
sangat sulilt untuk mencari kader-kader pemimpin pada berbagai tingkatan.
Orang pada zaman sekarang cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak
atau kurang perduli pada kepentingan public(masyarakat, bangsa dan negara.
Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena makin
langkanya kepedulian pada kepentingan orang banyak,. Sekurang-kurangnya terlihat
ada tiga masalah mendasar yang menandai kekurangan ini. Pertama adanya
krisis komitmen. Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai tugas dan tanggung
jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan masalah bersama, masalah harmoni
dalam kehidupan dan masalah kemajuan dalam kebersamaan. Kedua, adanya
krisis kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin atau kader Pemimpin yang
mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab. Kredibilitas itu dapat diukur
misalnya dengan kemampuan untukmenegakkan ketika memikul amanah, setia pada
kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur dalam memikul
tugas dan tanggung jawab yang dibebankan padanya, kuat iman dalam menolak
godaan dan peluang untuk menyimpang. Ketiga, masalah kebangsaan dan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Saat ini tantangannya semakin kompleks
dan rumit. Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi hanya mengandalkan pada bakat
atau keturunan (John Adair, 2005 : 5).
Berbagai hal dapat dilihat dari pemimpin yang
mengakibatkan ketidakstabilan yang terjadi secara radikal, yang mengurangi
kepercayaan masyarakat, misalnya korupsi, dan tindakan amoral lainnya.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikutip oleh (Sugiono, 2005 : 12), yang
mengatakan bahwa seorang pemimpin yang mempunyai keegoisme yang tinggi,
sehingga menyebabkan ketidakharmonisan yang terjadi antara masyarakat dan
pemimpin itu sendiri.
Dengan menaggapi masalah-masalah yang terjadi diatas
maka sangat dibutuhkan figure seorang pemimpin yang mampu untuk menjadi sumber
pengharapan dalam melakukan pembaharuan kepemimpinan yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
a. Pemimpin
1. Defenisi Pemimpin
Pemimpin dapat didefinisikan sebagai individu dalam
suatu kelompok atau organisasi yang bertujuan membimbing dan mengkoordinir
aktivitas kelompok atau organisasi tersebut.
2. Teori-Teori Tentang Timbulnya Pemimpin
Yang dimaksud dengan teori munculnya pemimpin ialah
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seseorang sehingga menjadikan dia
bisa menjadi seseorang pemimpin. Factor-faktor dimaksud bila dikaitkan dengan
teori yang ada maka terdapat empat teori, sebagai berikut:
a. Teori Genetik
Menurut teori genetic orang bisa jadi pemimpin karena
ia memang sejak lahir telah mempunyai bakat untuk memimpin (factor
internal).”leadership are born and not mad”artinya “pemimpin itu dilahirkan
bukan dibentuk”
b. Teori Sosial
Menurut teori ini bisa tidaknya orangjadi pemimpin
tergantung pada factor-faktor persiapan, pendidikan , latihan dan pengalaman
seseorang (factor eksternal). Jadi prinsipnya “leaders are made and not born”
(Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan )
c. Teori Ekologik
Teori ini merupakan paduan atau konvergensi antara
teori genetik dan sosial.
Menurut teori ini orang bisa dan mampu jadi pemimpin
yang baik, bila ia mempunyai bakat sebagai pemimpin, kemudian bakat tersebut
mendapat tempat penyaluran yang memadai atau dengan kata lain bakat yang
dimiliki itu disalurkan dan dikembangkan lewat pendidikan, latihan dan
pengalaman akan memunculkan orang menjadi pemimpin yang baik.
d. Teori Kontingensi atau tiga dimensi
Menurut teori tiga dimensi terdapat tiga factor yang
ikut berperan dalam menentukan bisa tidaknya seseorang jadi pemimpin. Ketiga
faktor itu adalah :
- Bakat kepemimpinan yang dimiliki
- Pengalaman, pendidikan dan latihan kepemimpinan yang diperolehnya.
- Kegiatan seseorang untuk mengembangkan bakat kepemimpinan.
3. Ciri Atau Karakteristik Pemimpin Yang Baik
Pada dasarnya kemampuan memimpin itu bukan hanya
monopoli orang-orang tertentu saja tetapi siapa saja bisa menjadi pemimpin
menurut bakat dan jenjang masing-masing. Dan untuk menjadi pemimpin yang baik
ada beberapa ciri atau karakteristik yang harus dihayati dan diamalkan. Antara
lain :
- Bertenggang rasa.
- Menyadari sifat- sifat kelompok.
- Mampu mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.
- Bersikap jujur terbuka dan objektif.
- Mampu mengenal diri sendiri dan orang lain.
- Mampu menjaga kestabilan emosi.
b. Kepemimpinan
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, Dengan
mengacu pada pengertian pemimpin diatas maka dapat didefenisikan Kepemimpinan
sebagai seni mempengaruhi orang lain, mengarahkan keinginan, kemampuan dan
kegiatan mereka untuk menjadi tujuan bersama.
Adapun pengertian Kepemimpinan Menurut Parah
Ahli sebagai berikut :
- Boring, Langeveld dan Weld memberikan arti kepemimpinan sebagai hubungan yang dilakukan seseorang dengan suatu kelompok, guna mencapai beberapa tujuan yang diinginkan.
- Mayjen Soedarsono Mertoprawiryo (1990) menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah adalah suatu seni pergaulan dan suatu profesi seseorang .
- M. Ngalim Purwanto dan Sutaadji Djojopranoto mengartikan kepemimpinan sebagai tindakan atau perbutan diantara perseorangan dan kelompok, yang menyebabkan baik orang-orang maupun kelompok menuju kearah tujuan-tujuan tertentu. Sebagai tujuan bersama.
Tipe Atau Gaya Kepemimpinan
Menurut Ralph white dan Ronald lippet; ada tiga dasar
gaya kepemimpinan antara lain :
- Kepemimpinan otoriter
v Penentuan kebijaksanaan oleh pimpinan sendiri
v Cara dan kegiatan yang dilakukan berada ditangan
pemimpin
v Stategi, penentuan posisi, pembagian tugas
ditentukan pimpinan
- Kepemimpinan Demokratik
v Kebijaksanaan ditentukan bersama secarah musyawarah,
pimpinan sebagai fasilitator
v Pemimpin hanya melakukan sumbang saran mengenai cara
kerja dan kegitan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
v Cara kerja, penentuan posisi dan pembagian tugas
diserahkan kepada kelompok
- Kepemimpinan Liberal
v Kebebasan penuh pada pengambilan keputusan, pimpinan
memiliki peran yang sangat minim
v Pimpinan hanya memberi informasi bila diminta dan
tidak terlibat dalam penentuan cara kerja dan kegiatan yang dilakukan.
Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas, tepat atau
tidaknya gaya tersebut akan disesuaikan dengan situas dan kondisi dari
organisasi yang dijalankan.
B. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
a. Pengertian Kepemimpinan Yang Efektif
Dari berbagai penjelasan diatas, maka seorang pemimpin
yang efektif adalah yang tidak hanya bekerja sendiri tanpa melibatkan siapapun.
Melainkan mampu memanfaatkan berbagai potensi yang mengelilinginya.
Kepemimpinan efektif bukan sekedar pusat kedudukan atau kekuatan akan tetapi
merupakan interaksi aktif antar komponen yang efektif.
Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas, tepat atau
tidaknya gaya tersebut akan disesuaikan dengan situas dan kondisi dari
organisasi yang dijalankan.
b. Sifat Kepemimpinan Yang Efektif
Sifat kepemimpinan yang efektif menurut Keith Davis
adalah:
- Intelegensi yang tinggi (Intellegence)
- Kematangan jiwa social (social Maturity)
- Motivasi terhadap diri dan hasil (Inner motivation and achievement drives)
- Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes)
Menurut Ki Hajar Dewantara, sifat kepemimpinan
meliputi 3 hal yaitu:
- Ing Ngarso Sung Tulodho (pemimpin dimuka harus memberi teladan)
- Ing Madyo Mangun Karso (pemimpin ditengah harus membangun prakarsa)
- Tut Wuri Handayani (pemimpin mengikuti mendorong dari belakang)
c. Fungsi Kepemimpinan Yang Efektif
Fungsi seorang pemimpin yang efektif adalah:
v Membantu mencapai sasaran organisasi
v Menggerakan anggota menuju sasaran tersebut
v Mewujudkan interaksi dan keterikatan antar
individu
v Memelihara kekuatan dan kohesi anggota.
d. Cara menumbuhkan pemimpin yang efektif
“Panduan Kilat Untuk Pemilik Kebun”
Delapan prinsip pengembangan yang efektif antara
lain:
- Pilihlah benih yang bagus. ”pilihlah orang dengan potensi alamiah untuk bisa memainkan peran pemimpin”
- Siapkan tanahnya. “periksa kultur perusahaan anda apakah kultur ini menumbuhkan atau memandulkan tumbuhnya kepemimpinan” kejujuran, keadilan, dan ketidakcurangan.
- Perkaya tanahnya dengan pupuk dan air.”pastikan matahari yang membawa nilai-nilaibaik:integritas,
- Rotasikan tanaman. “berikan kepada pemimpin beragam tantangan dan kesempatan”
- Biarkan ladang tanpa tanaman: tidak semua pohon berbuah setiap tahun. “berikan waktu kepada para pemimpin untuk berpikir, merenung dan menyelesaikan masalah mereka”
- Lihat baik-baik dimana pohon akan tumbuh subur. “seorang pemimpin yang sanggup berjuang dalam satu bidang atau sektor mungkin juga dapat sukses dalam bidang atau sektor lain ”
- Buanglah bagian-bagian pohon yang mati. Sederhanakan pohon hingga tersisa batang saja. “buanglah praktek-praktek dan ide-ide yang tidak memberikan hasil”
- Biarkan akarnya tumbuh jauh kedalam tanah.”air inspirasi terletak jauh dibawah tanah” prinsip paling penting dalam pengembangan kepemimpinan adalah jangan pernah mengangkat seseorang yang tidak mempunyai pelatihan atau persiapan yang sesuai.
C. FONDASI BAGI KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
“Langkah pertama untuk menjadi seorang pemimpin
yang efektif adalah dengan bercermin. Kuasailah ketrampilan diri sendiri dengan
demikian anda akan meletakan dasar untuk membantu orang lain agar melakukan hal
yang sama.”
Charles C, Manz dalam bukunya yang berjudul
“Leadership Wisdom of Jessus”, Charles C. Manz menjelaskan bagaimana membangun
fondasi kepemimpinan yang kokoh, melalui ajaran Yesus dibawah ini:
“mengapa engkau melihat selumbar di wajah saudaramu,
sedangkan balok di matamu tidak engkau ketahui? Bagaimana engkau berkata kepada
saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal adabalok
di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkan dahulu balok di matamu, maka
engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”(Mat
7:3-5)
Ayat diatas mengemukakan bahwa pandangan yang berbeda
dari Yesus tentang bagaimana seharusnya pendekatan seorang pemimpin terhadap
obyek kepemimpinan. Yaitu terlebih dahulu pemimpin ditantang untuk mencermati
dan memperbaiki diri mereka sendiri. Inilah yang sering tidak disadari oleh
para pemimpin. Banyak orang yang ingin menjadi pemimpin, tetapi tidak banyak
yang menyadari bahwa untuk memimpin orang lain, seseorang terlebih dahulu harus
trampil dalam memimpin diri sendiri. Kepemimpinan terhadap orang lain harus
datang dari suatu ekspresi yang jujur terhadap kelemahan diri sendiri.
Dari uraian diatas kita bisa menyimpulkan bahwa
landasan yang kuat bagi seorang pemimpin adalah ketika pemimpin tersebut bisa
membentuk sebuah model keteladanan. Keteladanan akan menjadi kekuatan yang
mampu mempengaruhi tanpa harus menggurui dan memaksa. Keteladanan akan
memunculkan sikap hormat dan penghargaan yang tulus yang akan menggerakkan
orang lain dengan sukarela. Dengan menjadi model keteladanan, seorang pemimpin
dimampuksn untuk bisa memberikan dampak bagi lingkungannya, sekaligus
menunjukkan kepada obyek yang dipimpinnya bagaimana cara melakukan pelayanan
mengembangkan orang lain menjadi pribadi yang efektif, berkualitas dan
berkarakter kristus.
Jadi jika anda ingin menjadi seorang pemimpin yang
efektif, mulailah dengan menguasai ketrampilan dalam memimpin diri sendiri.
Biarkan orang lain melihat karakter dan kualitas hidup anda. Dengan demikian
anda akan akan meletakan dasar kokoh bagi kepemimpinan anda.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berbicara menyangkut kepemimpinan yang efektif
tentunya bukan sebagai hal yang muda bagi seorang pemimpin dalam praktek
atau aplikasi nyata dalam kehidupan, baik dalam organisasi formal, nonformal
maupun masyarakat(public), akan tetapi menjadi pemimpin yang efektif, dimana
penulis mencoba mengutip seorang ahli Charles C, Manz yang
mengatakan bahwa :
“Langkah pertama untuk menjadi seorang pemimpin
yang efektif adalah dengan bercermin. Kuasailah ketrampilan diri sendiri dengan
demikian anda akan meletakan dasar untuk membantu orang lain agar melakukan hal
yang sama.”
Dengan mengacu pada kutipan dari Charles C, Manz, ada
hal penting juga yang perlu diterapkan dalam konteks kepemimpinan yang efektif
dengan mengacu pada teori yakni fungsi, prinsip-prinsip kepemimpinan dan
lain-lain yang menjadi sumber pengetahuan yang rasional dalam bertindak yang
sehat, jujur dan adil, yang selalu menjadi bagian dari motivasi bagi semua
komponen dalam masyarakat.
Bagi umat Kristiani, kepemimpinan yang efektif
tercermin dalam diri Yesus Kristus yang merupakan sumber pemimpin sejati
yang terwujud melalui “Karya Penyelamatan” bagi manusia di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Adair John, 2005, Cara Menumbuhkan Pemimpin yang
Efektif, Gramedia: Jakarta
Mandacu, 2005. Leadership, Unpatti : Ambon
No comments:
Post a Comment